Minggu, 21 Agustus 2016

Mulai dari Nol

Ini bukan kisah orang yang akan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU. "Mulai dari nol ya, mbak/mas/kak/bang/buk/pak", begitu biasanya karyawan SPBU menyapa pelanggannya. Maksudnya untuk memastikan bahwa BBM yang diberikan benar-benar sesuai permintaan pelanggan.

Hal yang akan saya bahas dalam artikel ini adalah ketetapan hati untuk memulai langkah sukses. Ada dua hal yang bisa kamu pilih untuk meraih kesuksesan. Pertama, kamu fokus pada kekuatan dan kelebihan kamu. Maksudnya, kamu semakin mengasah kemampuan yang kamu miliki dan menjadi ahli di situ.

Atau bila kamu tidak begitu yakin dengan apa yang kamu kuasai dan tertarik pada hal baru, kamu bisa mencoba cara berikutnya. Kedua, kamu fokus pada hal baru yang menarik hatimu. Maksudnya, kamu bersungguh-sungguh mempelajari satu hal menarik yang baru dan mungkin masih asing bagimu.

Lalu, di antara kedua cara tersebut, mana yang lebih baik dan lebih memungkinkanmu meraih sukses? Berikut ulasannya.

Mengasah kemampuan yang telah dimiliki tentu lebih mudah dilakukan daripada memulai yang baru. Apalagi bila hal baru itu masih asing bagimu dan terbilang rumit. Logikanya, untuk sampai di baris kesepuluh tentu akan lebih mudah dan lebih cepat bila dimulai dari baris kelima dibanding bila memulainya dari baris kesatu. Konon lagi bila memulainya satu baris di belakang angka satu, yaitu nol.

Tapi juga tidak selalu begitu. Terkadang mereka yang memulai dari nol bisa lebih dulu sampai di garis finish meninggalkan mereka yang memulai langkah di baris kesembilan sekalipun. Apa sebab? Ketertarikan dan ketekunan menjadi penyebabnya. Seseorang yang sungguh mencintai yang dilakukannya akan memiliki semangat dan kekuatan luar biasa. Selain itu, ketekunan juga merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan.

Sekalipun seseorang telah berada di baris kesembilan, bila ketertarikan telah hilang dari hatinya dan ketekunan tidak lagi menemani langkah-langkahnya, maka kesuksesan akan terasa semakin jauh dan terasa mustahil untuk digapai. Hingga berakhirlah ia di baris kesembilan tanpa pernah beranjak sesentipun.

Sebaliknya, seseorang yang memulai langkah dari nol namun hatinya dipenuhi cinta dan antusiasme, maka tak ada letih yang dirasanya. Walau baru mulai melangkah, kesuksesan seolah telah di depan mata. Hingga dalam waktu yang tak lama, ia telah berada di garis finish dengan rasa bangga.

Akhirnya, keputusan ada di tanganmu. You are a decision-maker of your success. Apakah kamu akan melanjutkan perjalanan menuju kesuksesan yang telah kamu bidik sejak lama. Atau mengarahkan panah kesuksesanmu pada target baru yang lebih menggelorakan jiwa.

Bersyukurlah bila perjalanan menuju sukses yang tengah kau jalani saat ini adalah satu-satunya hal indah yang menguasai hatimu. Sehingga kau telah berada semakin dekat dengan tujuanmu dan tak perlu mundur atau mengambil langkah baru untuk menjadi sukses.

Namun bila keadaanmu tak sebaik itu, tetaplah bersyukur bahwa akhirnya kamu menyadari apa yang sebenarnya kamu cintai, meski sama sekali tidak menguasai. Pikirkan masak-masak untuk langkah selanjutnya. Menghabiskan waktu tanpa rasa puas atau menghabiskan waktu untuk belajar? Selamat memilih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar