Senin, 29 Agustus 2016

Kawal Kehamilan dengan SMSBunda

Masa kehamilan adalah masa yang ditunggu-tunggu wanita yang sudah menikah. Tidak hanya si wanita, suami dan keluarga besarnya pun menantikan hal serupa. Apalagi bila kabar bahagia itu telah cukup lama ditunggu, dinyatakan positif hamil seolah berita surga bagi mereka. Banyak yang dipersiapkan untuk menjalani kehamilan. Begitupun persiapan persalinan hingga pernak-pernik kebutuhan si jabang bayi.

Selain persiapan materi yang tentu sangat krusial, persiapan pengetahuan juga tak kalah pentingnya. Betapa tidak, wanita hamil mengalami banyak perubahan dalam diri dan hidupnya. Terlebih bagi mereka yang sedang menjalani kehamilan pertama. Banyak yang harus dipelajari dan dicermati. Bila salah bersikap, bukan tidak mungkin akan menambah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Na'udzu billahi min dzalik.

Untuk itulah pemerintah melalui Kementerian Kesehatan meluncurkan sebuah program bertajuk SMSBunda yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan. Melalui program ini, ibu hamil diharapkan dapat mengidentifikasi tanda bahaya selama hamil dan nifas, serta dapat mencari pertolongan tepat saat terjadi emergency. Tidak hanya mengawal ibu selama masa hamil, SMSBunda pun akan tetap setia mendampingi ibu hingga bayi berusia dua tahun.

Ibu hamil yang telah mendaftarkan diri akan mendapat SMS gratis secara berkala tentang info kehamilan, persalinan dan pasca melahirkan hingga bayi berusia dua tahun. Pesan yang dikirim bersumber dari buku panduan kesehatan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan. Menariknya, pesan yang diterima setiap ibu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing berdasarkan usia kehamilan.

Ibu hamil dapat mendaftarkan diri dengan cara ketik REG <spasi> perkiraan tanggal lahir (hh/bb/tttt) <spasi> kota/kabupaten. Perubahan tanggal bersalin bisa didaftarkan dengan ketik LAHIR <spasi> tanggal bersalin. Bila ibu ingin mendaftarkan teman bisa ketik UNDANG <spasi> no hp teman <spasi> perkiraan tanggal bersalin <spasi> kota/kabupaten. Kemudian kirim ke 08118469468.

Kini, ibu hamil bisa tenang karena ada SMSBunda yang selalu mengingatkan dan memberi info. Dengan demikian, masa kehamilan, persalinan, dan pasca melahirkan bukan lagi masa-masa kritis yang membuat miris. Semoga semua ibu hamil dapat menikmati kehamilannya dan menjalani persalinan dengan mudah. Lebih penting lagi, ibu dan bayi yang dilahirkan sehat sempurna. Sehingga tujuan Kementerian Kesehatan dapat tercapai, yakni menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Insya Allah.


Rabu, 24 Agustus 2016

Lessons from a Test

You have done many tests, for sure. But do you take lessons from them? I'm not sure. So, let's take lessons from them to be greater in the next one.

1. Read the question and the instruction carefully. For instance, you are asked to make a sentence with direct and indirect object. Without reading carefully, you may make a sentence with direct and indirect speech. Another example, you are instructed to make conversation about grammar, that is one subject in grammar. You, then, make conversation which is discussing to plan grammar discussion. The instruction is to discuss one subject in grammar, not to plan the discussion.

2. Honesty has its own score. You may have answered correctly, but you change it with incorrect answer after discussing with your friend. Do you have that experience? Another thing about being honest is being proud. You may get low score, but if you did your test honestly, you will be proud of yourself. So, what if you get low score without honesty? What will you proud of?

3. Prepare. Prepare. Prepare. Good preparation is always needed. Although you have known how the test will be, you still need preparation. It's not only about your understanding about the subject, but also your health, look, stationery, and presence. Be in the class at least five minutes before the test. Then, enjoy your test!

Bukan Salah Setan Menggoda

Melihat judul tulisan ini, kamu mungkin mengira saya berpihak pada setan. Seolah mereka tidaklah salah telah menggoda dan menjerumuskan manusia dalam dosa. Seakan yang salah adalah manusia yang tergoda itu. Biar saya jelaskan. Tentu saya selamanya akan berpihak pada saudara saya (manusia) dan sekuat tenaga menjauhi musuh nyata (setan). No doubt.

Meski begitu, judul yang saya buat juga ada benarnya. Begini maksudnya, kita sebagai manusia kadang serta merta menyalahkan setan saat melakukan dosa. Padahal apa salahnya kalau setan menggoda? Bukankah itu memang kerjanya? Kalau gak menggoda, ya bukan setan namanya. As simple as that. Jadi, jangan salahkan setan menggoda.

Itu masih intro. Kita akan bahas lebih lanjut. Seminggu lalu, saya kehilangan laptop. Sedih ada, kecewa iya, nyesal pasti, marah juga. Teganya si pencuri itu. Tapi apa boleh buat, laptop udah gak di tangan. Alih-alih mau nyalahin si pencuri, saya ngerasa salah sendiri karena kurang hati-hati. Sikap meremehkan adalah akar permasalahannya.

Pencuri ya kerjanya mencuri (pekerjaan bukan itu?). Karena pencuri memang ada, kita diharuskan waspada dan mawas diri. "Waspadalah..waspadalah", suara bang Napi terngiang-ngiang di telinga saya. Suara hati saya tentang si pencuri yang tak ada gunanya walau disalahkan 1000 % sekalipun merembet kemana-mana. Hingga saya memposisikan setan seperti menyikapi pencuri.

Setan itu musuh nyata, kerjanya ya menggoda manusia. Nenek moyang kita (Adam-Hawa) telah dikelabuinya hingga harus meninggalkan surga. Jelas-jelas itu dikisahkan dalam al-Qur'an. Setan memohon, dan Allah pun mengabulkan permohonannya. Tapi, firman Allah, yang bertaqwa pada-Nya tidak akan tergoda.

Jadi jangan salahkan kenapa setan menggoda. Dia bahkan udah dapat izin untuk itu. Kalau dia bisa terlihat, ada ID cardnya mungkin. Ada yang master, kelas kakap, kelas teri, pemula, masih dalam masa pelonco atau yang sedang PKL. Karena gak terlihat, kita gak pernah tahu sedang digoda oleh setan sekaliber apa. Namun apapun pangkat setannya, tinggal kitanya aja, bisa digoda gak?

Rokok, antara Larangan dan Himbauan

Kini beredar kabar bahwa harga sebungkus rokok akan melonjak naik hingga 50 ribu rupiah per bungkus. Nilai tersebut tentu sangat mahal dibandingkan harga sebelumnya yang hanya belasan ribu rupiah per bungkus.

Ada pro-kontra mengikutinya. Tapi itu biasa, karena tak ada yang 100 % disuka. Lalu, sukakah saya atau justru termasuk yang tidak suka dengan kebijakan ini? Tentu 100 % saya setuju. Semoga tak hanya desas desus, tapi secepatnya menjadi nyata. Itu harapan saya.

Sebenarnya, sejak lama masalah rokok telah mengusik pikiran saya. Mulai dari rasa tidak nyaman yang ditimbulkannya, penyakit yang mengintai perokok pasif seperti saya (kalau penyakit yang mengintai perokok aktif biar mereka baca sendiri di bungkus rokoknya, *mereka lebih paham), hingga iklan televisi yang membingungkan bahkan cenderung menyesatkan.

Saya sebut membingungkan karena ada inkonsistensi yang mereka tunjukkan. Di satu sisi, mereka (lewat peringatan di setiap bungkus rokok) mengingatkan parahnya dampak buruk rokok bagi kesehatan. Orang yang normal tentu akan ngeri melihatnya, bercampur jijik mungkin. Namun di sisi lain, pesan yang mereka sampaikan lewat iklan tv 180 derajat sangat berbeda.

Coba cek iklan-iklan rokok yang saban waktu menghiasi layar kaca. Betapa sehat dan enerjiknya para bintang itu. Lebih dari sehat, mereka juga dikesankan cerdas, berwawasan luas, optimis, sosialis, bahkan nasionalis. Jika image itu yang ditampilkan, bukankah artinya mereka sedang menghimbau setiap orang untuk merokok? Saya bahkan bertanya-tanya, sungguhkah para bintang itu merokok? Berapa bungkus yang mereka hisap setiap hari? Berapa rupiah yang mereka hanguskan setiap kali bertransaksi? Berapa orang yang mereka korbankan kesehatannya karena terpaksa menjadi perokok pasif? dan berapa-berapa lainnya.

Jangan-jangan, mereka yang menjadi bintang iklan rokok tidak pernah berpikir menyentuh barang makruh itu. Pun buruh pabrik yang melintingnya, pengusaha yang memodali pembuatannya hingga petugas bea cukai yang mengurusi pajaknya. Jangan-jangan, masyarakatlah yang telah terkelabui oleh iklan-iklan "jujur" mereka.

Tentu mereka tak bisa disalahlan sepenuhnya soal iklan "bukan sebenarnya" itu. Setiap orang bertanggungjawab atas pilihan mereka masing-masing. Masalahnya, kesalahan seseorang dalam memilih juga bisa berimbas pada orang lain. Seperti saya yang ter-pak-sa menjadi perokok pasif.

Jika setiap bungkus rokok konsisten menyampaikan dampak buruk merokok bagi kesehatan, mengapa pesan yang disampaikan lewat layar kaca sebaliknya? Mengapa justru image sehat, enerjik, keren, cerdas dan image-image positif lainnya yang ditampilkan? Inilah yang saya maksud dengan informasi sesat;  seolah dengan merokok, seseorang menjadi enerjik dan cerdas, mudah mendapat ide cemerlang dan gemilang masa depannya. Padahal bukankah setiap bungkus rokok telah bersaksi bahwa masa depan seorang perokok aktif adalah kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin?

Terlepas dari larangan atau himbauankah yang sedang digaungkan, cobalah berpikir jernih tentang asap rokokmu. Kamu mungkin sangat menikmati setiap hisapan, namun sadarkah kamu bahwa banyak orang yang terzholimi setiap hembusan rokokmu. Tak seharusnya pilihanmu merugikan orang lain. Yang cerdas, yang bijak, yang peduli lingkungan, yang hidup sehat pasti paham maksudnya. Selamat berpikir!

Minggu, 21 Agustus 2016

I am Afifah

This is about my name and how i see it. I always introduce myself with "I am Afifah", not "My name is Afifah". I do it on purpose, of course. The reason is because Afifah is not only a name for me, but it's also my identity, hopefully.

You know what? Afifah comes from Arabic. So, it's actually 'Afifah, not Afifah. The letter isn't a but 'ain that will be found only in Arabic. So, it's 'Afifah and it means "a woman who saves her honor".

"A woman who saves her honor". See, it's beautiful and meaningful as well. I do love it.

My parents named me that way as a prayer for me. And i'm convinced they want it to be my identity. Not only a name that people will call me by,  but also a name that people will identify me by.

I know it's not easy to be 'Afifah, but i tried and keep trying to be the honorable me, to be the real 'Afifah. Insya Allah.

One thing for sure, name does mean. So, how do you see your name?

Mulai dari Nol

Ini bukan kisah orang yang akan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU. "Mulai dari nol ya, mbak/mas/kak/bang/buk/pak", begitu biasanya karyawan SPBU menyapa pelanggannya. Maksudnya untuk memastikan bahwa BBM yang diberikan benar-benar sesuai permintaan pelanggan.

Hal yang akan saya bahas dalam artikel ini adalah ketetapan hati untuk memulai langkah sukses. Ada dua hal yang bisa kamu pilih untuk meraih kesuksesan. Pertama, kamu fokus pada kekuatan dan kelebihan kamu. Maksudnya, kamu semakin mengasah kemampuan yang kamu miliki dan menjadi ahli di situ.

Atau bila kamu tidak begitu yakin dengan apa yang kamu kuasai dan tertarik pada hal baru, kamu bisa mencoba cara berikutnya. Kedua, kamu fokus pada hal baru yang menarik hatimu. Maksudnya, kamu bersungguh-sungguh mempelajari satu hal menarik yang baru dan mungkin masih asing bagimu.

Lalu, di antara kedua cara tersebut, mana yang lebih baik dan lebih memungkinkanmu meraih sukses? Berikut ulasannya.

Mengasah kemampuan yang telah dimiliki tentu lebih mudah dilakukan daripada memulai yang baru. Apalagi bila hal baru itu masih asing bagimu dan terbilang rumit. Logikanya, untuk sampai di baris kesepuluh tentu akan lebih mudah dan lebih cepat bila dimulai dari baris kelima dibanding bila memulainya dari baris kesatu. Konon lagi bila memulainya satu baris di belakang angka satu, yaitu nol.

Tapi juga tidak selalu begitu. Terkadang mereka yang memulai dari nol bisa lebih dulu sampai di garis finish meninggalkan mereka yang memulai langkah di baris kesembilan sekalipun. Apa sebab? Ketertarikan dan ketekunan menjadi penyebabnya. Seseorang yang sungguh mencintai yang dilakukannya akan memiliki semangat dan kekuatan luar biasa. Selain itu, ketekunan juga merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan.

Sekalipun seseorang telah berada di baris kesembilan, bila ketertarikan telah hilang dari hatinya dan ketekunan tidak lagi menemani langkah-langkahnya, maka kesuksesan akan terasa semakin jauh dan terasa mustahil untuk digapai. Hingga berakhirlah ia di baris kesembilan tanpa pernah beranjak sesentipun.

Sebaliknya, seseorang yang memulai langkah dari nol namun hatinya dipenuhi cinta dan antusiasme, maka tak ada letih yang dirasanya. Walau baru mulai melangkah, kesuksesan seolah telah di depan mata. Hingga dalam waktu yang tak lama, ia telah berada di garis finish dengan rasa bangga.

Akhirnya, keputusan ada di tanganmu. You are a decision-maker of your success. Apakah kamu akan melanjutkan perjalanan menuju kesuksesan yang telah kamu bidik sejak lama. Atau mengarahkan panah kesuksesanmu pada target baru yang lebih menggelorakan jiwa.

Bersyukurlah bila perjalanan menuju sukses yang tengah kau jalani saat ini adalah satu-satunya hal indah yang menguasai hatimu. Sehingga kau telah berada semakin dekat dengan tujuanmu dan tak perlu mundur atau mengambil langkah baru untuk menjadi sukses.

Namun bila keadaanmu tak sebaik itu, tetaplah bersyukur bahwa akhirnya kamu menyadari apa yang sebenarnya kamu cintai, meski sama sekali tidak menguasai. Pikirkan masak-masak untuk langkah selanjutnya. Menghabiskan waktu tanpa rasa puas atau menghabiskan waktu untuk belajar? Selamat memilih!

Mahir Berbahasa Inggris bersama Teman

Sebelumnya saya telah menulis artikel berjudul "Mahir Berbahasa Inggris tanpa Teman".  Lalu bila keadaanmu tidak seburuk itu, bahwa ada teman yang bisa kamu ajak berbahasa Inggris, tentu artikel inilah yang pas untukmu. 

Saatnya memberdayakan teman yang kamu punya untuk sama-sama mahir berbahasa Inggris. Istilah biologinya, simbiosis mutualisme. Kalian saling menguntungkan satu sama lain. Berikut adalah pilihan cara-caranya.

1. Berbahasa Inggris setiap kali berkomunikasi lisan. Kalaupun terkadang keterbatasan vocabulary mengganggumu, kamu dan temanmu bisa menyisipkan Bahasa Indonesia untuk memuluskan percakapan. Soal pede tentu bukan soal lagi di sini.

2. Berbahasa Inggris setiap kali berkomunikasi tulisan. Dalam hal ini, kamu dan temanmu sepakat untuk hanya menggunakan Bahasa Inggris saat SMSan atau saat kirim-kiriman surat (di kelas, misalnya). Cara ini cocok untukmu yang belum punya nyali untuk berkomunikasi lisan dalam Bahasa Inggris.

3. Memainkan beberapa permainan berikut. 
A. Describe and guess (Deskripsikan dan tebak)
Dalam permainan ini, kamu dan temanmu bisa mendeskripsikan orang (khususnya public figure), benda, profesi, film atau hal-hal lain yang kalian sama-sama tahu. Misalnya begini, kamu mendeskripsikan sesuatu, dan temanmu yang akan menebak. Kamu bilang, "It lives in water and you can keep it in aquarium". Lalu temanmu akan menebak, "It is fish". Kalau belum tertebak juga, tentu kamu harus memberi deskripsi lain.

B. Draw and guess
Dalam permainan ini, kamu akan menggambar sesuai instruksi temanmu. Lalu setelah gambar selesai, kamu harus menebak cerita/judul dari gambar itu. Misalnya begini, temanmu menginstruksikanmu, "Make a circle, give lines above it. What is it?" Lalu setelah memperhatikan gambarmu, kamu menebak, "Sun..am i correct?". Temanmu bilang, "Yes, you are".

C. Acting game 
Dalam permainan ini, kamu dan temanmu berpura-pura menjadi orang lain. Ya, layaknya aktor dan aktris yang berperan di sebuah film. Misalnya begini, kamu berperan sebagai seorang ibu dan temanmu sebagai sang anak. Situasinya adalah kamu telah lama menunggu anakmu pulang sekolah dan merasa gelisah karenanya. Anakmu pulang terlambat karena ada les tambahan dadakan di sekolahnya. Lalu kalian memerankan peran masing-masing dengan percakapan dalam Bahasa Inggris.

Demikian tiga cara yang bisa kamu coba bersama temanmu untuk mengasah kemampuan berbicara dalam Bahasa Inggris. Level dan tingkat kesulitannya bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan kalian. Selamat bersimbiosis mutualisme ya!

Sabtu, 20 Agustus 2016

Islam is Truly My Choice

It's so impressive for me to see a person who isn't a muslim/muslimah by birth, but they then become muslim/muslimah by choice. It is super incredible, amazing and fantastic, beautiful as well. It seems that they fought for Islam, they fought for becoming a member of ummah.

Then, what about me? I am really grateful that I'm a muslimah by birth. I thank Allah for that. Also I thank my parents and the whole family for teaching and guiding me to be a good muslimah. So, it doesn't mean that since I'm a muslimah by birth, then I'm not a muslimah by choice. I was born to be muslimah, but it doesn't mean that I don't fight for it. I fight to learn. I fight to do the obligations and to leave all the prohibitions year by year, and I'm changed, for the better insya Allah.

Yes, i got it even before my birth, but it is truly my choice. I aware of it. I know what I do. And I'm choosing too. It's not only my parents who choose it for me, but also me who choose it for myself. 
I'm a muslimah by birth, and it is truly my choice.

Islam is my choice, then it is my way.

Seperti Baru Merdeka

Bagaimana perayaan 17 agustusan di tempatmu? Pasti banyak perlombaan yang kadang membuat jalan umum terpaksa ditutup. Atau jangan2 kamu pemenang lombanya? Selamat untuk kamu yang berhasil memenangkan lomba 17-an. Terlepas dari lomba-lomba yang diadakan, upacara bendera adalah hal sakral yang akan kita bahas kali ini. Begini, sebenarnya upacara bendera saat tujuh belas agustusan adalah hal yang telah berkali-kali saya lihat atau ikuti (waktu masih sekolah), tapi upacara bendera pada perayaan HUT RI ke-71 pada Rabu lalu terasa istimewa bagi saya. Pasalnya, perayaan HUT RI itu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bila biasanya bendera sang saka merah putih serta merta telah ada di dekat Presiden RI dan bisa langsung diserahkan ke anggota paskibraka yang membawa nampan, maka kali ini tidak begitu prosesnya.

Bendera yang merupakan simbol negara itu diarak dari monumen nasional (monas) menuju istana merdeka menggunakan kereta kencana. Semakin dramatis dengan antusiasme rakyat Indonesia yang mengikuti prosesi tersebut. Butuh waktu cukup lama hingga iring-iringan pembawa bendera sampai di lokasi upacara. Namun waktu itu tak terasa lama, karena sakralnya sungguh terasa. Bagi saya pribadi, menyaksikan arak-arakan itu lewat televisi terasa seperti menyaksikan proses persiapan proklamasi "sungguhan". Entah bagaimana, tapi menurut saya, ide tersebut berhasil menggugah rasa seolah 17 Agustus 2016 yang lalu bangsa ini baru merdeka. Perjalanan bendera itu berhasil menarik perhatian dan menyentuh perasaan saya. Saya ikuti semua prosesinya, dari pagi hari saat upacara penaikan bendera hingga sore hari saat upacara penurunan bendera.

Belum lagi trending topic di detik-detik perayaan tersebut soal dwi kewarganegaraan mantan Menteri ESDM Archandra dan anggota paskibraka asal Depok Gloria. Keduanya menjadi sorotan nasional. Isu nasionalisme melekat pada kasus mereka. Perayaan 71 tahun proklamasi kemerdekaan RI menjadi semakin dramatis karenanya. Soal pak Archandra, pesan yang saya tangkap adalah Indonesia sedemikian berwibawanya. Jika ingin menjadi bagian darinya, jangan coba-coba menduakan. Gloria lain lagi, siswi SMA itu menunjukkan kecintaannya pada ibu pertiwi meski ada darah lain yang mengalir di tubuhnya. Sayangnya, darah campuran itu mengaburkan cintanya, karena dinilai ada ketidakpastian di sana. Gloria tidak 100 % berdarah Indonesia, namun semangatnya menunjukkan sebaliknya. Semangatnya untuk membanggakan negeri lebih dari sebagian anak "murni" negeri ini. Meski berstatus anak "campuran", akhirnya Gloria diizinkan menjadi bagian paskibraka pada upacara penurunan bendera. Wajah sumringahnya menjadi center of interest kala itu. Sungguh dramatis sekaligus melegakan. Apalagi ada kisah petisi di balik izin itu. Namun yang paling menggetarkan jiwa adalah betapa ternyata menjadi Indonesia adalah harapan yang tak dengan mudah didapatkan semua orang. Bangga dan bahagia menyelimuti hati saya karena terlahir sebagai anak Indonesia "murni".

Tentu ada saja yang kurang, karena memang tidak ada yang sempurna. Seperti saat pesawat TNI mengudara sambil mengucapkan dirgahayu RI. Saya dibuat kagum melihatnya hingga mengucap Subhanallah (Maha Suci Allah). Bangga rasanya menjadi bagian dari Indonesia. Terharu melihat khidmatnya perayaan HUT negeri ini. Namun saat perasaan diaduk dalam rasa kagum dan haru, harapan untuk melihat "lebih" pupus begitu saja. Saya membayangkan akan ada pertunjukan "wah" saat itu. Tapi ternyata hanya "begitu saja" walau tetap pantas disebut "wow". Terlepas dari lebih kurang perayaan HUT RI ke-71 itu, semangat membangun negeri telah terpatri di hati saya. Yang terpikir adalah menjadi kebanggaan negeri dengan kemampuan yang saya miliki. Ingin rasanya mengukir prestasi sekaligus mengharumkan nama bangsa. Semoga semangat membangun negeri akan terus terpatri di hati sehingga ibu pertiwi akan bangga memiliki saya, kamu dan anak-anak Indonesia lainnya sebagai bagian darinya. Merdeka!

Mahir Berbahasa Inggris tanpa Teman

Kamu ingin mahir berbahasa inggris tapi kesulitan mendapatkan teman untuk praktek? Kamu tidak sendiri, banyak orang mengeluhkan hal yang sama. Seringkali orang yang sebenarnya mampu berbahasa inggris tidak mau mempraktekkan kemampuannya. Alasannya beragam, mulai dari rasa malu, takut salah, takut dbilang sok pintar, bahkan menganggapnya sebagai sesuatu yang lebay. Apapun alasannya, setiap orang berhak melakukannya.

Yang jadi masalah adalah kamu jadi kesulitan menemukan lawan bicara. Ya, untuk mahir berbahasa asing (dalam hal ini Bahasa Inggris) tentu diperlukan lebih banyak praktek daripada teori. Sebuah pepatah Inggris menyebutkan, practice makes perfect. Kurang lebih artinya, kamu akan sempurna melakukan sesuatu bila kamu banyak berlatih. Lalu, apa solusi dari masalah kamu? Masa' kamu ngomong tanpa lawan bicara? Tanpa teman? Tanpa? Masa' kamu ngomong sendiri kayak orang yang sakit pikirannya? Emang iya, kamu harus ngomong sendiri. Biar lebih keren sebut saja self-talk alias bicara sendiri.
Trus pertanyaan selanjutnya, masa' kamu bisa mahir berbahasa Inggris hanya dengan self-talk? Yup, hanya dengan self-talk, tapi ada triknya. Berikut kita akan bahas satu per satu.

A. Think in English (berpikirlah dengan Bahasa Inggris)
Berpikirlah seolah-olah Bahasa Inggris adalah bahasa ibumu. Bahasa utama atau bahasa pertama yang paling kamu kuasai, itu maksudnya. Hal ini bisa kamu lakukan dengan tiga cara.
 
1. Identify object (identifikasilah sesuatu menggunakan Bahasa Inggris). Misalnya saat kamu masuk ke kelas, kamu melihat temanmu membaca sebuah novel. Dalam hati kamu memikirkan sesuatu tentang novel itu dalam Bahasa Inggris. Misalnya begini, "I like the novel, the title is Pelangi yang Indah, oh ya in English it is beautiful rainbow, i like rainbow because i like colors. My favorite color is blue. Now i am wearing blue skirt. The story pasti nice. What is pasti in English? Ok i'll find it latter in dictionary. I will borrow the novel next week". Itu hanya sedikit cuplikan dari percakapan hati yang mungkin kamu lakukan. Selalu ada hal yang mengusik pikiran kita untuk dibincangkan dalam hati. Kamu mungkin juga akan memiliki opini tentang temanmu yang membaca novel, atau teman di sampingnya yang sedang tidur, atau tas temanmu yang lain yang bergambar Angry Bird. Jadi percakapan hati seperti itu bisa kamu lakukan dengan Bahasa Inggris. Tidak akan ada yang tahu kalaupun kamu mengucapkan banyak kesalahan. Walaupun mungkin kamu akan menemukan kebingungan soal grammar atau kekurangan kosakata untuk bercakap-cakap, kamu boleh menggunakan bahasa indonesia untuk sementara agar percakapan tidak terhenti. Lalu biasanya, kamu akan dengan sendirinya termotivasi untuk menemukan kata yang tidak kamu ketahui tersebut. Kenapa kamu mau melakukannya padahal tidak ada yang meminta? Jawabannya karena kamu membutuhkannya, kamu tidak mau kekurangan kosakata tersebut mengganggumu bercakap-cakap. Itu namanya self-motivation (motivasi dari diri sendiri). Bagaimana, sudah termotivasi?
 
2. Plan "what am i going to do?" (Rencanakan "apa yang akan kulakukan?") Disini kamu akan merencanakan kegiatanmu atau keseluruhan harimu atau rencana apapun dalam Bahasa Inggris. Sama seperti poin 1, kamu melakukannya dalam hati. Misalnya begini, kamu sedang menyantap sarapan di meja makan sambil merencanakan pakaian yang akan kamu kenakan ke kampus. Kamu bilang (dalam hati), karena kan kamu lagi ngunyah.. "After finishing my breakfast, i will iron my yellow blouse, because i"ll wear it today. Actually, i need new blouse. When will i have money? Oooh..Allah.. No way, spirit please..smile..my blouse is still ok. Yup, i know it.. Ok then i"ll prepare my shoes, which one? Hmm..floral shoes will be OK for today, i guess. Alhamdulillah, i love my life and i am ready for today". Jadi, rencanakan sesuatu dalam Bahasa Inggris. Jangan lupa cek kamus kalau ada kata yang tidak kamu ketahui. Happy planning!
 
3. Make story and conversation  (Buatlah cerita dan percakapan) Ya, buatlah apa yang kamu pikirkan menjadi cerita, dan sisipkan percakapan di dalamnya. Misalnya begini, kamu sedang menunggu antrian di kasir setelah selesai belanja di supermarket. Kemudian kamu melihat seorang anak menangis minta dibelikan es krim pada ibunya. Kamu jadi teringat keponakanmu yang lucu. Tanpa sadar kamu tersenyum mengingat kejadian saat keponakanmu menirukan kata "nyamuk". "It was funny when he...meniru apa ya...imitation kan tiruan, emas imitasi..ok imitate meniru. Let's repeat it, it was funny when he imitates us saying "nyamuk". I, my sister and my mom teach him to say it correctly, but he made it funny. Here is the story. We say "nya-muk" very slowly. We say "nya" then "muk". He tried to say it. He said, "nya", and stopped. We imitate once more, still, he can say only "nya". Then we repeated the word many times. We said, "Come on baby, repeat what we say. This is the word for insect that always disturb your sleeping". After listening many times, he imitated "muk" with "nyo". He said it many times. Then we ask him to listen carefully and repeat us to say the complete word. We said, "nya-muk" many times. Then we can hear his voice said, "nya-nyouk". It heard that he was struggling to say that. Hearing that sound, we laughed and he laughed too with shy smile on his face. Yaah..my nephew is cute". Asik bercakap-cakap (sendiri) sambil senyum-senyum, mbak kasirnya bilang, "Jadi bayar, mbak?" Ya jangan gitu juga. Walau pikiranmu terus bercakap-cakap, kamu juga tetap harus sadar keadaan. Jangan sampai salah fokus ya, apalagi kalau kamu sampai berpandangan kosong dan gak peduli sama orang-orang sekitar, bisa-bisa kamu dikira... Punya cerita salah fokus? Tell it by your heart in English and make the conversation.

B. Record your thought (Rekam pikiranmu) Namanya juga merekam, maka kamu butuh alat perekam. Kamu bisa menggunakan handphonemu karena saat ini kebanyakan hp telah dilengkapi fitur rekaman. Jadi, daripada fitur itu nganggur di hp kamu, sekarang saatnya memanfaatkan yang ada. Tapi bukan #bekasjadiuang ya.. Kalau kamu mikir gitu, berarti kamu sudah salah fokus.

Dengan mempraktekkan poin A, kamu sudah bercakap-cakap dengan dirimu dan bisa dibilang cukup mahir melakukannya karena sudah terbiasa. Ala bisa karena biasa, kan? Sekarang lanjut ke tahap berikutnya. Masih bicara sendiri, tapi rekam yang kamu bicarain. Tujuannya adalah untuk menganalisa kesalahan (pengucapan, grammar, dll) juga menambah vocab untuk kata yang tidak kamu ketahui dalam Bahasa Inggris. Lama kelamaan kamu akan melihat perkembangan kemampuanmu berbicara Bahasa Inggris. Selain itu, kamu juga bisa mendengar rekaman kamu kapan saja kamu mau. Itu kan fungsi rekaman? Kamu juga bisa memperdengarkannya ke orang lain jika rasa percaya dirimu sudah terbangun. Selanjutnya, kamu pun akan dengan pede berbicara dalam Bahasa Inggris di depan publik (misal, di kelas atau forum lain) yang memang memungkinkanmu berbahasa Inggris. Kalau berbicara Bahasa Inggris di situasi yang kurang atau tidak mendukung, itu pilihan kamu. Apakah kamu mau menjadi partner orang yang ingin mempraktekkan Bahasa Inggrisnya atau membiarkan mereka kesulitan mencari teman seperti yang pernah kamu rasakan? The choice is yours. Demikian, selamat mencoba.