Lebih dari rasa senang dan sedih, rasa khawatir menyelimutiku. Khawatir kebiasaan hebat ini berhenti sampai malam ini. Khawatir tidak mampu mengarahkan kebiasaan menulis untuk menghasilkan karya-karya terbaik.
Menulis bagiku adalah mencurahkan isi hati, menyampaikan opini, atau membagikan pengalaman. Apapun isi tulisannya, yang penting adalah seberapa bermanfaat tulisan itu, bagiku (sebagai penulis) dan bagimu (sebagai pembaca). Aku menyebutnya 'tulisan yang menyembuhkan'.
Sembuh dari rasa sakit, galau, kecewa, atau putus asa. Juga sembuh dari ketidaktahuan, keingintahuan, atau ke'salahtahu'an. Tak perlu jauh kucari ide; kutanya hati, kubuka pikiran, atau kubongkar memori. Semua sudah Allah beri, karena modal utama menulis adalah semangat memberi.
#30DWCHari30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar